created by : Haerlangga Lydia Agnes
http://www.facebook.com/photo446619162015091.php?v=
Oky Fauzi
Just An Ordinary Words, Love Poems and A Science of Nursing Knowledge That Maybe Useful For You
Jumat, 01 Juni 2012
Kamis, 24 Mei 2012
Rabu, 23 Mei 2012
RENDAMAN
A. PENGERTIAN
Rendam (soak) adalah merendam suatu bagian
tubuh, seperti lengan, dalam suatu larutan (lihat gambar) atau membungkus suatu
bagian dengan kasa pembalut dan kemudian dibasahi dengan suatu larutan. Rendam
dapat menggunakan tehnik bersih atau tehnik steril. Tehnik steril umumnya
diindikasikan untuk luka terbuka, seperti luka bakar atau bagian tubuh yang
mengalami pembedahan. Balutan kering umumnya dilakukan antara rendaman.
Rendam duduk atau rendam pinggul digunakan untuk merendam bagian pelvic
klien. Klien duduk di bak khusus (bak mandi) atau di kursi, umumnya rendaman
dari mulai dari pertengahan paha sapai ke iliac crest atau umbilikus. Bak
khusus atau kursi yang digunakan lebih disukai bak mandi biasa, naumun dapat
menyebabkan kurang efektifnya sirkulasi darah ke bagian perineum atau pelvic.
Disposable sitz baths juga tersedia, dan ini umumnya digunakan dirumah dan baik
pula digunakan dirumah sakit.
B. TUJUAN
1. Untuk mempercepat supurasi, mencairkan eksudat, dan mempercepat
penyembuhan.
2. Untuk memberikan medikasi/pengobatan pada bagian tubuh tertentu.
3. Untuk membersihkan luka, seperti luka insisi, eksudat.
C. PENGKAJIAN
1. Catat jumlah, warna, dan karakter drainage pada balutan yang diangkat.
2. Catat penampilan area yang akan direndam meliputi adanya kemerahan, warna,
jumlah, dan karakter
drainage, adanya pembengkakan.
3. Catat keluhan-keluhan rasa tidak nyaman.
4. Selama sitz bath, catat warna klien dan denyut nadi. Penambahan denyut nadi
atau kepucatan yang berlebihan dapat menyebabkan pingsan.
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Cek order dokter untuk mengetahui tipe larutan yang digunakan.
2. Cek apakah rendam itu dilakukan dengan tehnik steril, baik baskom maupun
larutanya steril.
3. Tentukan praktek-praktek (standar operasional prosedur) rumah sakit tentang
temperatur dan lamanya waktu yang dianjurkan untuk merendam.
E.
TINDAKAN
KEPERAWATAN
a. Persiapan alat
1. baskom kecil untuk merendam jari atau tangan, atau kom khusus untuk lengan
atau kaki, atau bak rendam atau bak duduk.
2.
Larutan khusus dengan temperatur
yang sesuai. Jika dokter tidak menentukan suhu larutan, maka suhu larutan
hendaknya ditentukan antara 40°-43°C, sesuai dengan kemampuan klien
mentoleransinya. Penampung tersebut harus diisi setengahnya.
3.
Termometer untuk menguji suhu
larutan.
4.
Handuk untuk menopang tepian
baskom (kom) dan untuk mengeringkan bagian tubuh setelah dilakukan perendaman.
5.
Bahan-bahan pembalutan sesuai
kebutuhan. Kasa persegi dan kasa gulung mungkin diperlukan setelah melakukan
perendaman ekstremitas; perineal pads dan T-binder mungkin diperlukan setelah
melakukan perendaman pada area perineal.
b.
Pelaksanaan
1. Merendam Tangan atau Kaki
a. Buka pembalut (jika klien sebelumnya menggunakan pembalut) dan buang ke
dalam tempatnya (kantong/tempat sampah). Catat adanya drainage.
b. Masukan/rendam bagian tubuh ke dalam penampung (kom) dan banjal tepian
penampung dengan handuk.
c. Jika rendaman dengan tehnik steril, tutup penampung dengan penutup steril
atau penutup penampung steril.
d. Cek klien dan tes temperatur larutan paling tidak satu kali selama
melakukan perendaman.
e. Angkat bagian tubuh dari baskom/penampung dan keringkan. Jika perendaman
dilakukan dengan tehnik steril, gunakan handung kering steril untuk
mengeringkannya.
f. Kaji penampilan bagian yang telah direndam dengan teliti, dan gunakan
kembali balutan jika diperlukan.
2. Merendam dengan Sitz Bath
a. Isi sitz bath dengan air.
b. Alasi tepian bak atau tempat duduk dengan handuk sesuai kebutuhan.
c. Buang / buka pakaian klien atau tarik/kaitkan keatas sampai diatas
pinggang.
d. Buang T-binder dan perineal dresing (pembalut perineal) jika klien
menggunakannya, dan catat adanya drainage.
e. Tutupkan selimut mandi disekitar bahu klien.
f. Bantu klien kedalam bak, letakan bel pada tempat. Tetap bersama klien jika
diperlukan dan pada waktu mengakhirinya
jika diperlukan.
g. Cek klien dan uji suhu larutan paling tidak satu kali selama merendam.
h. Bantu klien keluar/mengakhiri sitz bath, dan keringkan area dengan handuk.
i.
Kaji area perineal dan gunakan
kembali balutan dan pakaian sesuai kebutuhan.
G.
EVALUASI
1.
Laporkan penampilan luka dan
respon klien kepada perawat penanggung jawab.
2. Hubungkan
dengan temuan sebelumnya, bila tersedia.
3. Laporkan
penyimpangan yang signifikan dari normal kepada dokter.
H.
DOKUMENTASI
1.
Catat tindakan perendaman :
lamanya, suhu, tipe larutan, penampilan luka.
2.
Catat respon klien.
3.
Catat tanggal waktu perendaman.
4.
Catat jika ada kelainan : jari
tidak bengkak tetapi kemerahan.
ANGKAT DRAIN
A. PENGERTIAN
Drain
merupakan alat yang dimasukkan kedalam luka untuk membantu mengeluarkan cairan
dari luka melalui bagian yang terbuka pada luka. Drain terbuat dari berbagai
material, antaralain ada yang berasal selang karet dan kasa. Tanpa drain,
banyak luka akan sembuh hanya dari permukaan atau bagian atas luka saja,
sehingga cairan dapat terjebak dibagian dalam atau dibawah luka.
B. TUJUAN
1. Untuk membuang adanya cairan dari
kulit, sehingga menurunkan bahaya iritasi kulit.
2. Menurunkan banyaknya mikroorganisme
yang ada dan kemungkinan infeksi.
3. Mempercepat proses penyembuhan luka.
C. PENGKAJIAN
1.
Jumlah, warna, konsistensi, kejernihan dan bau drainase.
2.
Ketidaknyamanan disekitar area drain.
3.
Tanda – tanda klinis infeksi misalnya peningkatan suhu
tubuh.
4.
Kepatenan slang misalnya pergerakan drainase melalui slang
ke alat pengumpul, keutuhan daerah sambungan.
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
E. TINDAKAN KEPERAWATAN
1.
Persiapan alat
Alat sterill (didalam bak instrument berisi):
a.
Pinset anatomi 1 buah.
b.
Pinset chirurgis 1 buah.
c.
Klem arteri.
d.
Gunting OP hecting 1 buah.
e.
Korentang.
f.
Kom kecil berisi bethadine.
g.
Kassa steril 5 lembar.
Alat tidak steril
a. Gunting plester.
b. Plester.
c. Nierbeken.
d. Waskom berisi air untuk cuci tangan.
e. Kain lap.
2.
Pelaksanaan.
a.
Seperangkat instrument didekatkan pada pasien.
b.
Beritahu tindakan yang akan dilakukan.
c.
Perawat cuci tangan.
d.
Melepaskan perban yang menutupi pangkal drain yang melekat
pada tubuh pasien.
e.
Perban bekas dibuang pada nierbeken.
f.
Bersihkan bekas plaster dengan wash bensin.
g. Mengambil deppers dengan klem, dicelupkan
kedalam bethadine yang sudah tersedia didalam kom kecil kemudian dioleskan pada
drain yang menempel pada tubuh pasien.
h. Deppers bekas
dibuang kedalam nierbeken.
i.
Mengangkat benang sedikit ke atas yang
menempel pada darin dengan menggunakan pinset chirurgis, kemudian tangan yang
satunya mengambil gunting UP hecting untuk memeotong benang yang tadi diangkat.
j.
Benang ditarik dan dibuang nierbeken.
k. Gunting dan
klem diletakan kembali pada tempatnya.
l.
Mengambil klem dan mengklem darin
kemudian dengan perlahan drain diangkat, usahakan stolsel yang ada dalam drain
ikut diangkat.
m. Drain dibuang nierbeken.
n. Mengambil
deppers kembali kemudian dicelupkan kedalam bethadine dan dioleskan ke luka
bekas drain kemudian depper tadi dibuang ke nierbeken.
o. Mengambil
deppers kembali, kemudian luka bekas drain ditekan untuk mengeluarkan sisa
cairan drain depper kemudian dibuang.
p. Mengambil kassa
seteril satu lembar, dicelupkan kedalam bethadine, kemudian diperas agar tidak
terlalu bersih, kemudian ditutpkan pada luka post angkat drain, ambil kassa
seteril lagi satu lembar kemudian ditutpkan diatas kassa bethadine tadi.
q. Perban luka tadi
dipester.
r.
Alat –alat dibereskan dan dikembalikan
ketempatnya semula.
s. Perawat cuci
tangan.
F. EVALUASI
1.
Setelah mengangkat drain catat hasil tindakan pada format
asuhan keperawatan :
a.
Drain dapat diangkat.
b.
Luka tidak ada pus.
2.
Lakukan tindak lanjut yang tepat, seperti jumlah granulasi
jaringan atau derajat penyembuhan :
a.
jumlah drainase dan warnanya, konsistensi dan bau.
b.
Adanya inflamasi.
c.
Derajat ketidaknyamanan yang berkaitan dengan insisi atau
tempat pemasangan drain.
3.
Hubungkan dengan temuan sebelumnya, bila tersedia.
4.
Laporkan penyimpangan yang signifikan dari normal ke dokter.
G. DOKUMENTASI
dokumentasikan
semua informasi yang relevan :
1.
Catat pengosongan unit drainase dan pengkajian keperawatan.
2.
Catat jumlah dan tipe drainase pada catatan asupan dan
pengeluaran cairan.
Langganan:
Postingan (Atom)